Untuk Apa Berpikir Jika Obyek Pikir Saja Tidak Jelas?

Manusia memiliki kelebihan dibandingkan makhluk bumi lainnya yaitu pikiran. Pun, manusia juga memiliki kelebihan dibandingkan malaikat yaitu harapan.

Benarkah kita memiliki pikiran?

Sudah pasti kita bisa berpikir. Namun, bisakah kita berpikir dengan benar?

Apa itu berpikir dengan benar?

Coba kita pikirkan, ketika kita berpikir, apa yang kita pikirkan? Atau, obyek pikir apakah yang kita pikirkan? Nah, kalau kita tidak bisa memahami apa yang kita pikirkan, buat apa kita memikirkannya? Apakah dengan status pikiran kita sebagai formal abstrak, kita pun merasa mampu untuk senantiasa berpikir abstrak? Namun, bukankah tindakan itu konkret?

Untuk apa berpikir abstrak kalau hal itu akan menghindarkan kita dari bertindak konkret?

Benarlah apa kata Nike: Just do it! Yap, kita hanya perlu melakukannya; perlukah kita memikirkannya? Kalau kita memikirkannya malah akan membuat kita tak melakukannya?

Analogi gampangnya, ingatlah kembali masa-masa kita bersama alam, bersama Pecinta Alam.

Waktu-waktu itu, yang perlu kita lakukan hanyalah melakukannya. Perlukah kita memikirkannya? Tak perlu. Cukup patuhi saja prosedur keselamatan atau kita percayakan sepenuhnya kepada instruktur kita.

Just do it! Karena manusia adalah makhluk yang senantiasa mengeluh.